Bridge Pertama Masuk Pomprov, 35 Tim Rebut Poin Sistem Double Round Robin

Bapomi.unesa.ac.id., JEMBER—Pomprov Jatim ke-2 ini memasukan sejumlah cabor baru yang
belum dipertandingkan pada Pomprov sebelumnya. Salah satu cabor itu adalah
bridge yang mulai bergulir hari ini, Senin, 17 Juli 2023 di Gedung Serbaguna
Soetrisno Widjaja, Politeknik Negeri Jember (Polije) Jember.
Bridge merupakan
olahraga dalam bentuk permainan kartu yang dimainkan oleh sejumlah pemain.
Olahraga ini menggunakan satu set kartu remi dalam permainannya. Permainan ini
memiliki kesamaan dengan olahraga catur yang memerlukan konsentrasi tinggi dan
strategi untuk mencari poin dan memenangkan permainan.
Pada pomprov kedua
ini, bridge diikuti 35 tim dari 10 perguruan tinggi yaitu, Institut Teknologi
Dan Bisnis Widya Gama Lumajang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Politeknik
Negeri Jember, Politeknik Negeri Malang, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas
Brawijaya Malang, Universitas Jember, Universitas Negeri Malang, Universitas
Negeri Surabaya, dan Universitas Surabaya.
Mereka bersaing untuk memperebutkan
medali pada tiga nomor pertandingan yaitu pasangan putra, pasangan putri, dan
pasangan campuran. Penanggung jawab cabor bridge Wahyu Kartika, S. ST
mengatakan bahwa sistem pertandingan cabor ini berbasis pengumpulan poin pada
sesi 1 dan sesi 2 atau sesi penentuan.
Untuk sesi 2 akan
berlangsung pada Selasa (18/7/2023). "Sistem pengumpulan poinnya kita
menggunakan double round robin, artinya bahwa semua peserta pada hari ini
mengikuti sesi 1 dan kembali mengikuti sesi 2 nantinya. Poin pada sesi 1 dan
sesi 2 dikumpulkan menjadi skor. Yang skornya tinggi yang menjadi juara,"
bebernya.
Dia menuturkan bahwa
pertandingan pada sesi pertama ini berjalan lancar, hanya saja terdapat 1 tim
yang terkendala hadir dikarenakan beberapa faktor. “Untuk melaksanakan acara
berjalan lancar dari awal dan semoga sampai akhir acara atau sampai sesi dua
besok. Semoga dengan ini semakin banyak para atlet yang terjun ke cabor yang
membutuhkan berpikir taktis tersebut,” tutupnya.
Permainan bridge
memiliki sejumlah manfaat yaitu melatih kemampuan berpikir taktis, sportivitas
dan daya fokus yang tinggi. Selain itu melatih dan mengembangkan kapabilitas
dalam berpikir kritis, sistematis, meningkatkan kemampuan memori dan
konsentrasi, meningkatkan kemampuan menyusun dan memodifikasi strategi.
Selanjutnya yaitu bisa
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan dan kerjasama team, meningkatkan
kemampuan logika, meningkatkan social skills dan dapat mengembangkan potensi
seseorang dalam mengambil keputusan untuk mengatasi setiap permasalahan yang
dihadapi. []
***
Tim Reporter: Adhim/Azhar/Joy Natanael/Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas Bapomi Jatim
Share It On: