Kuatnya Dominasi Surabaya di Petanque, STKIP PGRI Sumenep dan UNP Kediri Unjuk Prestasi

Bapomi.ac.id, JEMBER—Perebutan medali cabor petanque
yang melibatkan 14 perguruan tinggi dalam Pomprov Jatim II berakhir pada Jumat,
21 Juli 2023 di Lapangan Petanque, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Para
pemenang tampak bahagia mengalungkan medali pada sesi awarding.
Dari serangkaian kompetisi olahraga asal Prancis itu
dihasilkan nama para juara pada 11 nomor lomba. Adapun perguruan tinggi yang
memperoleh medali emas antara lain, Universitas Negeri Surabaya berhasil
memboyong 6 medali, STKIP PGRI Sumenep 2 medali, UM 1 medali, UNP Kediri 1
medali, dan Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban 1 emas.
Sedangkan peraih juara 2 atau perak yaitu, UNP Kediri 4 keping medali, STKIP PGRI Sumenep 2 medali, UNEJ 2 medali, UNESA 2 medali, dan UM 1 medali
Terakhir, peraih medali perunggu yaitu STKIP PGRI Sumenep 4 medali, UM 4 medali, UNESA 4 medali, UNP Kediri 2 medali, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang 2 medali, Universitas PGRI Ronggolawe 1 medali, Unmuh Gresik 1 medali, Ubaya juga 1 medali dan UNEJ 1 medali.
“Syukur alhamdulillah bisa mendapat dua medali
sekaligus, emas dan perak. Ini capaian yang berkesan karena dari kampus, saya
satu-satunya atlet yang turun. Meski sendiri, saya berusaha semaksimal mungkin
dan capaiannya alhamdulillah,” ujar Sri Lestari, atlet Unirow peraih emas pada
nomor shooting putri.
Atlet Unirow: Datang Sendiri, Pulang Bawa 2 Medali
Pada awal laga, dia sempat merasa kurang percaya
diri, karena berhadapan dengan tim dari kampus yang memiliki track record yang
bagus. Namun, Lestari berusaha menjalani laga itu dengan maksimal. Dia punya
prinsip kuat yang mengantarkannya di podium juara. “Kalau yang lain bisa kenapa saya tidak,” tukasnya.
Senada diungkapkan Naufal Ismail S, atlet peraih emas nomor shooting putra dari UNP Kediri. Dia tidak menduga bisa meraih emas, sebab ini merupakan kali pertamanya dia turun pada nomor shooting putra. Sebelumnya, dia hanya turun di nomor beregu.
“Ternyata lebih sulit single dari pada beregu,
karena apa-apa harus dipikirkan sendiri termasuk strateginya. Kalau beregu bisa
diskusi dan bagi tugas. Nah, ketika saya down itu juga tidak ada teman
semangat. Namun, semuanya terlewati dengan baik sampai dapat medali,” bebernya.
Raca Prayu Nada dari UNESA mengungkapkan, kendati
petanque bukan cabor kontak fisik, tetapi sangat kompetitif. Lombanya cukup
menguras tenaga dan pikiran yang menuntut fokus tinggi dan ketenangan dalam
melempar bosi. “Senang banget kampus kami bisa juara umum. Semoga ini bisa
dipertahankan,” ujarnya.
Prestasi yang ditorehkan Raca dan kawan-kawan itu
mendapat komentar positif dari pembina petanque UNESA, Dr. Nurkholis, M.Pd. Dia
mengatakan capaian ini luar biasa mengingat tim unggulan UNESA sebagian besar
menjalani puslatda.
Berkat kedisiplinan dan latihan mereka bisa
membuktikan diri sebagai sang pemenang. Torehan itu, tidak membuat tim ‘Rumah
Para Juara’ berbesar hati. Itu justru menjadi motivasi bagi mereka untuk
meningkatkan prestasi pada kompetisi yang lebih tinggi. “Target ke depan tentu
menjadi juara umum lagi. Ini tidak mudah mengingat persaingan semakin ketat,”
tutup pria yang juga sebagai ketua harian Pengprov FOPI Jatim itu. [*]
***
Tim Reporter:
Azhar Adi Mas’ud/Adhim Latih/Saputra/Joy Nathanael
Editor: @zam
Alasiah*
Foto: Dokumentasi Humas
Bapomi Jatim
Share It On: